Orang-orang di Indonesia kabarnya suka memilih-milih bulan jika mereka hendak menikah demi mendapat untung. Tradisi ini pun lalu melahirkan mitos tentang bulan yang mereka anggap membawa sial. Adakah bulan yang dilarang untuk menikah dalam Islam? Simaklah artikel di bawah ini.
Mitos Bulan Pembawa Sial untuk Pernikahan
Sebelum Anda mencari tahu tentang bulan yang dilarang untuk menikah dalam Islam, Anda harus tahu dulu asal mula pola pikir tersebut. Anda dapat menemukan tradisi ini pada golongan masyarakat Jawa, yang telah menetapkan 5 bulan sebagai waktu haram untuk menikah.
Bulan-bulan itu adalah Suro, Sapar, Dzulkaidah, Mulud, dan Jumadil Awal. Bahkan masyarakat Jawa tersebut sampai membuat tanggal-tanggal persis, seperti tanggal 6 dan 11 Suro atau tanggal 1, 8, dan 10 Mulud. Masalahnya ialah tradisi ini sangat mirip dengan kepercayaan orang Arab jahiliyah dulu.
Memangnya apa nasib sial yang akan menimpa siapapun yang berani menikah di bulan-bulan terlarang tersebut? Berikut ini adalah beberapa keburukan yang orang-orang jahiliyah takuti jika mereka melangsungkan acara pernikahan di waktu-waktu pembawa sial.
1. Gairah Seks Menjadi Hilang
Kabarnya, Anda atau pasangan Anda bisa-bisa kehilangan gairah seks jika menikah di bulan yang salah, contohnya seperti bulan Syawal. Menurut para periwayat hadits, tradisi ini muncul ketika kaum jahiliyah Arab mendapati unta-unta mereka tidak mau kawin pada bulan Syawal.
2. Kehilangan Harta dan Jabatan
Adapun orang-orang yang percaya jika menikah di bulan yang dilarang untuk menikah dalam Islam akan berakibat hilangnya harta dan pekerjaan. Misalnya, mereka yang menikah di bulan Mulud, maka bisnisnya akan mudah bangkrut dan pemiliknya terlilit utang.
3. Terkena Fitnah dan Musibah
Selain itu, banyak pula orang yang meyakini jika menikah di bulan-bulan sial itu bisa mendatangkan aneka musibah. Salah satu contohnya yaitu menikah di bulan Suro atau Muharram, yang katanya bisa mendatangkan wabah penyakit bagi keluarga.
Apa Bulan yang Dilarang untuk Menikah dalam Islam?
Apabila sudah begini, Anda pasti akan bertanya, bulan apa yang menurut agama Islam terlarang untuk mengadakan pernikahan? Jawabannya adalah tidak ada! Tidak ada dalil yang secara khusus membahas tentang bulan larangan untuk menikah, sebagaimana yang Profesor Quraish Shihab nyatakan.
Satu-satunya waktu pengecualian yang agama Islam tetapkan untuk tidak menikah yaitu jika orang tersebut sedang berihram atau hendak melaksanakan haji. Itu karena ibadah haji yang dia lakukan harus benar-benar khusyuk, tanpa terganggu oleh pikiran duniawi seperti acara pernikahan.
Alasan Islam Melarang Memilih-Milih Bulan Menikah
Islam melarang umatnya untuk mencampur adukkan urusan agamanya dengan mitos dan kepercayaan tradisional setempat dalam bentuk apapun. Lantas, apa saja alasan yang agama Islam gunakan untuk mematahkan kepercayaan terhadap bulan yang dilarang untuk menikah dalam Islam versi mereka?
- Mengajarkan bahwa dalam agama Islam, semua hari dan bulan memiliki nilai baik di mata Allah Ta’ala.
- Mengingatkan umat Islam bahwa untung dan rugi berada di tangan Allah Ta’ala, bukan bulan-bulan tertentu.
- Mencegah masyarakat dari terjatuh ke dalam pola pikir mistis dan syirik.
- Meluruskan ajaran agama Islam yang “bengkok” karena bercampur dengan budaya-budaya non-Islam setempat.
Masih Percaya Bulan yang Dilarang untuk Menikah dalam Islam?
Itulah informasi seputar mitos bulan pembawa sial untuk pernikahan yang orang-orang Indonesia masih percayai kendati ada sanggahan dari Islam. Sekarang, apakah Anda perlu kalender untuk mengenang momen-momen spesial? Jasa Jagoan Kalender ialah pilihan terbaik untuk kebutuhan Anda!
Mengapa Anda patut untuk menggunakan layanan Jagoan Kalender? Itu karena jasa ini sanggup membuat macam-macam kalender, baik besar maupun kecil, sesuai permintaan. Selain itu, Anda dapat bernegosiasi harga dengan perusahaan ini serta meminta desain-desain khusus.